Segala komentar yang kita terima dari orang lain (di luar diri kita) adalah bisa dikatakan sebagai kritikan. Tetapi sebagian besar dari kita menganggap bahwa komentar yang negatiflah yang disebut sebagai kritikan. Ketika Anda meminta pendapat seseorang, itu berarti bahwa Anda telah meminta untuk dinilai, untuk dievaluasi, yang sebetulnya adalah meminta untuk dikritik. Namun, jika bisa melihat kritikan itu secara positif, apapun yang akan Anda lakukan dengan kritik itu - apakah Anda akan menerimanya atau membuangnya - Anda seharusnya tahu bahwa Anda dapat membuatnya berguna untuk membantu Anda menjadi seseorang yang lebih baik.
Kali ini dari beberapa artikel di 'Beautywalk' akan dirangkum segala yang menyangkut tentang kritik-mengritik, dari bagaimana dan mengapa kritik itu berguna buat kita sampai bagaimana berhadapan dengan kritik yang sangat negatif. Bagaimana pula caranya agar bisa melontarkan kritikan yang dapat diterima baik oleh orang bersangkutan.
Kritik adalah Sesuatu yang Positif
Sebetulnya kata kritik itu berasal dari bahasa Yunani yaitu 'kritikos' yang berarti menilai atau melihat dengan seksama demi sebuah perbaikan. Jadi sebuah kritik adalah sesungguhnya sesuatu yang bersifat positif. Seperti apa yang dikatakan Hendrie Weisinger, Ph.D, seorang psikiater yang juga penulis dari 'The Power of Positive Criticism' - bahwa kritik sebenarnya adalah sesuatu yang membantu kita untuk berkembang dan tumbuh. Namun, yang sangat disayangkan bahwa masih banyak di antara kita yang menganggap kritik itu sebagai suatu setan pengganggu yang sama sekali tidak penting. Sebetulnya, kalau bisa diandaikan, kritik itu seperti sebuah keris terhunus pada kita. Sekarang terserah pada kita, apakah keris tersebut akan kita hujamkan atau mungkinkah keris itu kita pakai untuk menolong. Kita sering merasa diserang bila kita dikritik dan seringkali pula muncul kata-kata marah (dari kita) yang tentunya hanya akan membuat kita makin marah dan terluka.
Tetapi jika kita mampu untuk menganggap kritik itu sebagai sesuatu alat yang bisa membantu kita untuk maju, kita akan menganalisa apa yang telah dikatakan pada kita serta meresponnya dengan intelektual dan bukan dengan emosi. Dengan begitu, maka kita akan memiliki pemikiran yang lebih baik tentang siapa diri kita sebenarnya. "Kritik akan membuat kita menjadi makin realistis," demikian pendapat dari Shirley Garrett, Ed.D, seorang pembicara profesional, penulis dan juga seorang fasilitator di Georgia.
Mengendalikan Emosi dan Menerima Kritik
Di saat kita menerima kritikan, maka sering di antara kita yang tidak terbiasa untuk itu, menjadi sangat marah dan tersinggung. Namun, jangan khawatir marah karena kritikan ini adalah dapat dikontrol dengan beberapa cara, hanya memerlukan latihan yang lebih sering dan serius. Berikut ini adalah tips-tips untuk bisa mengontrol emosi:
1. Tariklah nafas yang panjang dan dalam. Beri kesempatan bagi tubuh untuk melemas sehingga Anda dapat merespon sebuah kritik dengan intelektual Anda dan bukan dengan emosi. Kalau masih sulit untuk memberikan waktu bagi tubuh Anda, hitunglah sampai hitungan ke-10 sambil menarik nafas.
2. Berikan perhatian pada pikiran-pikiran Anda. Ketika pasangan Anda mengatakan bahwa tubuh Anda kurang dilatih sehingga tampak kurang menarik, apakah Anda langsung menilai diri Anda sebagai seorang yang malas, gendut dan bodoh? Daripada Anda menyalahkan diri seperti itu, lebih baik Anda memberikan dukungan dan dorongan pada diri sendiri. Ingatlah bahwa ketika seseorang mengritik Anda, maka itu berarti mereka memberikan kesempatan bagi Anda untuk belajar dan berkembang.
3. Jika seseorang mengatakan bahwa rambut Anda hijau, tertawalah. Lihatlah sebuah kritikan itu dengan simple. Perhatikanlah apakah yang dikatakannya itu benar atau tidak. Jika tidak benar, jangan menganggap serius kritikan itu, tetapi tertawakanlah kritikan itu. Jika ternyata kritikan itu memang benar adanya, terimalah dan ada baiknya untuk dipikirkan.
4. Carilah informasi sebanyak mungkin. Untuk belajar dari pengalaman, Anda harus betul-betul mengerti apa yang diminta dari Anda. Jika suatu ketika salah seorang teman Anda mengatakan bahwa Anda adalah orang yang kurang peka, katakan padanya bahwa selama ini Anda merasa bahwa Anda sudah cukup peka, dan inilah sebabnya Anda perlu menanyakan padanya apa yang membuatnya berpikir bahwa Anda tidak atau kurang peka.
5. Jika kritikan yang dilontarkan pada Anda betul-betul membuat Anda marah, sebaiknya janganlah balik menyerang. Tetapi jika kritikan itu memang betul adanya, meskipun sedikiti membuat marah, Anda harus tetap menerimanya.
6. Ambillah kekuatan positif dari sebuah kritik, seperti prinsip ilmu bela diri Cina yang mengatakan bahwa 'Ubahlah energi negative yang menuju ke arahmu menjadi energi positif yang bahkan mampu memberimu kekuatan'.
Mengeluarkan Kritik-kritik Positif
Kita sadar bahwa sebagian besar orang merasa tersinggung dan bahkan tidak sedikit yang marah ketika menerima kritikan. Seandainya Andalah yang mengkritik seseorang, mampukah Anda untuk menyampaikan kritikan itu dengan baik, agar seseorang yang Anda tuju itu tidak menjadi marah atau tersinggung? Ternyata memang ada cara-cara tersendiri untuk menyampaikan kritikan dengan baik dan tidak membuat orang lain tersinggung.
Anda sukai atau tidak, ada kalanya dimana Anda memang harus mengeluarkan suatu kritikan. Mungkin Anda harus mengevaluasi pekerjaan teman Anda atau mungkin Anda harus memperbaiki tingkah laku putra-putri Anda.
Melakukannya dengan benar dan menyertakan titik-titik positif akan apa yang Anda katakan bisa menimbulkan respon yang berbeda terhadap apa yang Anda katakan. Namun, ada baiknya jika sebelum mengeluarkan komentar, tanyalah pada diri Anda sendiri dua pertanyaan kecil ini. Hasil apa yang Anda harapkan dari orang tersebut dari kritikan Anda itu? Apakah adalah tugas atau tanggung jawab dan hak Anda untuk bisa mengkritik dia?
Lalu setelah itu, lakukanlah langkah-langkah berikut ini:1. Mintalah izin untuk dapat membagi segala pendapat Anda. Katakan pada orang yang bersangkutan bahwa Anda memilki pandangan yang sedikit berbeda pada situasi itu dan katakan pula bahwa Anda ingin sekali membagi perasaan Anda itu.
2. Jika khawatir bahwa orang itu akan menyalahartikan komentar Anda, ungkapkanlah hal itu.
3. Perhatikan pula situasi dan kondisi orang tersebut, tetapi usahakan tidak mempengaruhi segala kejujuran yang Anda ingin ungkapkan.
4. Kritiklah sikap atau kejadiannya dan bukan pelakunya. Jangan menyebut seseorang bodoh, idiot, atau sejenisnya hanya karena ia lupa untuk melakukan sesuatu. Tetapi, lebih baik jika Anda mengarahkannya pada tugas yang terlalaikan itu.
5. Tekankan pada kata 'kita', daripada Anda saling menyalahkan. Pakailah kata 'kita' pada situasi itu dan berdiskusilah bagaimana agar permasalahan itu dapat dipecahkan bersama.
6. Berhati-hatilah dalam memilih kata-kata. Semisal asisten Anda memang 'berkepala-babi', tetapi akan jauh lebih baik jika Anda mengatakan bahwa ia adalah sangat keras kepala.
7. Tawarkan padanya beberapa cara penyelesaiannya. Kritik sebenarnya adalah untuk membantu seseorang untuk berubah. Daripada mengatakan apa yang telah dilakukannya yang salah, akan lebih baik jika Anda mengatakan bagaimana untuk selanjutnya agar menjadi lebih baik. Sarankan padanya segala sesuatu yang Anda dapat katakan untuk mencegah agar tidak terjadi lagi kesalahan yang sama (source : http://www.balipost.co.id/ )
Copy by http://www.okiparlin.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment