Author: SEO Bali
Ketika anda berbicara dengan mereka yang mengaku dirinya pakar SEO, ketika anda mengikuti kursus
SEO, ketika anda bermaksud menyewa konsultan SEO, pernahkan anda terfikir untuk bertanya apakah faktor terpenting dari sudut pandang SEO dalam pandangan mereka?
Kemungkinan besar dengan jarg0n-jargon yang sulit anda mengerti mereka akan menunjuk elemen-elemen canggih seperti social media optimization, link wheel dan link prism untuk link building, blog review, forum posting, dan sebagainya. Mereka sama sekali tidak salah, tapi sesungguhnya elemen terpenting untuk SEO justru ada di tangan anda sendiri, yaitu konten.
Teknik dan strategi SEO terus berkembang seiring dengan berkembangnya algoritma indexing dan ranking yang terus disempurnakan terutama oleh search engine besar seperti Google, Yahoo, dan Bing. Tetapi sejauh apapun SEO berkembang, beberapa elemen dasar tidak pernah berubah, salah satunya adalah kenyataan bahwa konten – dalam berbagai bentuknya – merupakan faktor paling menentukan kesuksesan SEO.
Beberapa bulan lalu saya dihubungi oleh pemilik sebuah website untuk membantunya dalam hal SEO. Sayangnya dari sisi pengembangan konten, dengan mengedepankan kepraktisan, mereka sedapat mungkin mengotomatisasi konten websitenya. Dengan terbuka saya mengatakan “Maaf, kelihatannya pendekatan kita berbeda sehingga kemungkinan berhasilnya kecil sekali”.
Saya tidak ingin menyalahkan apa yang mereka anggap benar, meskipun demikian saya sampaikan alasan mengapa saya berfikir demikian. Kita memerlukan berton-ton konten yang unik, menarik, bermanfaat, dan berkualitas untuk meyakinkan search engine bahwa kita layak mendapat ranking.
Dengan keyakinan penuh terhadap strategi yang mereka usung, mereka memilih untuk tidak mengindahkan pandangan saya. Sekarang setelah berbulan-bulan, masa konten mereka masih belum terbentuk, traffic mereka sangat kecil, dan nampaknya sekarang berada di ambang kematian.
Untuk memberi gambaran kepada anda, website mereka merupakan website affiliasi yang hanya menggantungkan diri pada sebanyak-banyaknya orang untuk disalurkan ke website-website tertentu. Lucunya mekanisme penyaluran pengunjung ini dia buat dalam frame yang mengandung tag dengan nama perusahaan kemana mereka menyalurkan pengunjung tersebut. Dengan gambaran seperti itu, tentunya anda tidak akan heran jika mereka gagal.
Calon klien saya yang lain adalah seorang penulis buku. Sebelum kita menyepakati kerjasama, saya tekankan bahwa saya memerlukan sangat banyak konten berbentuk tulisan. Dia harus menyediakan konten tersebut sementara saya akan mengatur strategi yang tepat untuk memaksimalkan manfaat konten tersebut dan akan melakukan editing sehingga konten tersebut sesuai dengan sasaran, SEO. Karena dia menyanggupinya, maka kontrak ditandatangani.
Beberapa bulan kemudian kami mendapatkan konten yang dia kirimkan dan isinya kurang lebih sama dengan isi buku yang dia tulis. Jadi untuk apa orang membeli buku kemudian mengakses website dia jika isinya sama?
Ketika anda membangun konten untuk website anda, mulailah dengan riset (baik riset keyword maupun analisa kompetisi) kemudian buatlah rencana yang memungkinkan website anda disukai oleh kelompok sasaran.
Ketika anda berbicara dengan mereka yang mengaku dirinya pakar SEO, ketika anda mengikuti kursus
SEO, ketika anda bermaksud menyewa konsultan SEO, pernahkan anda terfikir untuk bertanya apakah faktor terpenting dari sudut pandang SEO dalam pandangan mereka?
Kemungkinan besar dengan jarg0n-jargon yang sulit anda mengerti mereka akan menunjuk elemen-elemen canggih seperti social media optimization, link wheel dan link prism untuk link building, blog review, forum posting, dan sebagainya. Mereka sama sekali tidak salah, tapi sesungguhnya elemen terpenting untuk SEO justru ada di tangan anda sendiri, yaitu konten.
Teknik dan strategi SEO terus berkembang seiring dengan berkembangnya algoritma indexing dan ranking yang terus disempurnakan terutama oleh search engine besar seperti Google, Yahoo, dan Bing. Tetapi sejauh apapun SEO berkembang, beberapa elemen dasar tidak pernah berubah, salah satunya adalah kenyataan bahwa konten – dalam berbagai bentuknya – merupakan faktor paling menentukan kesuksesan SEO.
Beberapa bulan lalu saya dihubungi oleh pemilik sebuah website untuk membantunya dalam hal SEO. Sayangnya dari sisi pengembangan konten, dengan mengedepankan kepraktisan, mereka sedapat mungkin mengotomatisasi konten websitenya. Dengan terbuka saya mengatakan “Maaf, kelihatannya pendekatan kita berbeda sehingga kemungkinan berhasilnya kecil sekali”.
Saya tidak ingin menyalahkan apa yang mereka anggap benar, meskipun demikian saya sampaikan alasan mengapa saya berfikir demikian. Kita memerlukan berton-ton konten yang unik, menarik, bermanfaat, dan berkualitas untuk meyakinkan search engine bahwa kita layak mendapat ranking.
Dengan keyakinan penuh terhadap strategi yang mereka usung, mereka memilih untuk tidak mengindahkan pandangan saya. Sekarang setelah berbulan-bulan, masa konten mereka masih belum terbentuk, traffic mereka sangat kecil, dan nampaknya sekarang berada di ambang kematian.
Untuk memberi gambaran kepada anda, website mereka merupakan website affiliasi yang hanya menggantungkan diri pada sebanyak-banyaknya orang untuk disalurkan ke website-website tertentu. Lucunya mekanisme penyaluran pengunjung ini dia buat dalam frame yang mengandung tag dengan nama perusahaan kemana mereka menyalurkan pengunjung tersebut. Dengan gambaran seperti itu, tentunya anda tidak akan heran jika mereka gagal.
Calon klien saya yang lain adalah seorang penulis buku. Sebelum kita menyepakati kerjasama, saya tekankan bahwa saya memerlukan sangat banyak konten berbentuk tulisan. Dia harus menyediakan konten tersebut sementara saya akan mengatur strategi yang tepat untuk memaksimalkan manfaat konten tersebut dan akan melakukan editing sehingga konten tersebut sesuai dengan sasaran, SEO. Karena dia menyanggupinya, maka kontrak ditandatangani.
Beberapa bulan kemudian kami mendapatkan konten yang dia kirimkan dan isinya kurang lebih sama dengan isi buku yang dia tulis. Jadi untuk apa orang membeli buku kemudian mengakses website dia jika isinya sama?
Ketika anda membangun konten untuk website anda, mulailah dengan riset (baik riset keyword maupun analisa kompetisi) kemudian buatlah rencana yang memungkinkan website anda disukai oleh kelompok sasaran.
No comments:
Post a Comment