SEO bukan disiplin ilmu akademis yang dipelajari di perguruan tinggi. SEO itu pengetahuan praktis yang berkembang terus sejalan dengan perkembangan logika search engine itu sendiri. Seiring popularitasnya, banyak orang yang mengaku ahli SEO dan mengajarkan SEO, baik dengan membuka kursus, menulis buku, atau artikel.
Saking banyaknya pemula mungkin tidak bisa mengidentifikasi esensi dasar SEO, sementara praktisi berpengalaman mungkin dengan mudah melupakannya. SEO hanya memiliki dua elemen dasar, relevansi dan otoritas, memahami keduanya dengan benar merupakan kunci sukses – atau gagal.
Relevansi
Relevansi merupakan hal yang paling mendasar, menyangkut kualitas konten dan relevansinya dengan topik yang kita targetkan. Disini kita bicara tentang konten yang search engine friendly, biasanya orang menyebut sebagai on page optimization. Pada intinya adalah memastikan bahwa search engine menganggap konten website – atau halaman web – relevan dengan topik tertentu yang kita targetkan.
Ada banyak teori untuk konten berkualitas dan teknik on page optimization, membuat search engine mengakui relevansi konten dengan topik sasaran. Tapi secara sederhana kita dapat garis bawahi bahwa elemen relevansi adalah konten.
Otoritas
Otoritas secara langsung berkaitan dengan link dari website lain. Search engine menganggap link ini sebagai referensi, orang yang memberi pernyataan bahwa konten website atau halaman web kita merupakan sumber informasi yang bernilai. Elemen tambahan disini adalah kualitas website dari mana kita mendapatkan link. Secara praktis ini dapat dianalogikan bahwa referensi dari orang penting punya nilai lebih tinggi daripada referensi dari orang kebanyakan. Parameternya bisa banyak, tapi bisa kita garis bawahi bahwa otoritas berhubungan dengan link popularity.
Mana yang lebih penting?
Masing-masing seach engine mungkin memberi penekanan yang berbeda-beda dalam algoritmanya, tapi semua search engine menggunakan kombinasi relevansi (konten) dan otoritas (link) sebagai dasar menentukan ranking.
Anda mungkin sering mendengar ungkapan “Content is King” dalam SEO. Mungkin ada benarnya, karena jika konten kita dianggap bernilai, link yang meningkatkan otoritas website kita akan datang dengan sendirinya. Tapi situasinya seperti menjawab pertanyaan “Mana yang lebih dulu ada, telur atau ayam?” Bagaimanapun tingginya nilai konten yang kita miliki, kita memerlukan otoritas agar search engine menyebarluaskannya untuk dibaca orang. Tanpa ada yang membaca, siapa yang akan menyadari nilai pentingnya dan kemudian memberikan referensi?
Dalam konsisi seperti di atas, kita tidak bisa lagi memilih mana yang lebih penting. Mana yang lebih benar antara ungkapan “Content is King” dan “Link is King”. SEO yang efektif melibatkan keduanya. Karena masing-masing search engine membuat penekanan sendiri-sendiri, kita tidak bisa memilik mana yang diberikan penekanan lebih tinggi, kita harus memberikan perhatian sama besarnya. SEO has two kings. Jika salah satu dari kedua elemen kunci itu terlupakan, website kita tidak akan pernah mendekati harapan kita untuk mendapatkan ranking, pengunjung, dan pembeli.
Jika anda pernah belajar fisika mungkin anda ingat bahwa air terdiri dari hidrogen dan oksigen. Jika hanya ada salah satu elemen saja, ya tidak akan pernah menjadi air. SEO seperti itu juga, kita memerlukan keduanya, relevansi dan otoritas, konten dan link, agar website kita mendapatkan ranking yang baik. Sayangnya sampai sekarang masih banyak orang yang melakukan SEO dengan menekankan pada salah satu saja, melupakan yang lain. Dengan analogi air kita bisa dengan lugas menyatakan itu bukan SEO.
Kita bisa memiliki ratusan, ribuan, jutaan link, tapi jika konten website atau halaman web kita tidak berkualitas dalam relevansinya dengan topik sasaran, atau berkualitas tapi search engine tidak melihatnya, kemungkinan besar ranking tinggi hanya impian belaka. Dari sisi SEO kita bisa menyatakan website ini memiliki otoritas tinggi tapi relevansi rendah. Tentu ada kondisi sebaliknya, konten yang sempurna dan search engine friendly tapi hanya sedikit link, relevansi tinggi otoritas rendah.
Apa yang harus anda buat adalah konten topikal berkualitas tinggi yang dioptimasi sehingga search engine friendly, kemudian membangun jaringan link dari website-website berkualitas tinggi sebanyak-banyaknya, otoritas tinggi relevansi tinggi. Mungkin tetap akan makan waktu, tapi ranking yang kita harapkan bukan sekedar impian belaka, hanya soal waktu.
Seperti hal lain dalam hidup, kadang-kadang ada perkecualian. Kita kadang-kadang melihat perkecualian dalam hubungan antara relevansi dan otoritas dengan sukses SEO, tapi tidak serta merta menafikan prinsip dasar.
Saking banyaknya pemula mungkin tidak bisa mengidentifikasi esensi dasar SEO, sementara praktisi berpengalaman mungkin dengan mudah melupakannya. SEO hanya memiliki dua elemen dasar, relevansi dan otoritas, memahami keduanya dengan benar merupakan kunci sukses – atau gagal.
Relevansi
Relevansi merupakan hal yang paling mendasar, menyangkut kualitas konten dan relevansinya dengan topik yang kita targetkan. Disini kita bicara tentang konten yang search engine friendly, biasanya orang menyebut sebagai on page optimization. Pada intinya adalah memastikan bahwa search engine menganggap konten website – atau halaman web – relevan dengan topik tertentu yang kita targetkan.
Ada banyak teori untuk konten berkualitas dan teknik on page optimization, membuat search engine mengakui relevansi konten dengan topik sasaran. Tapi secara sederhana kita dapat garis bawahi bahwa elemen relevansi adalah konten.
Otoritas
Otoritas secara langsung berkaitan dengan link dari website lain. Search engine menganggap link ini sebagai referensi, orang yang memberi pernyataan bahwa konten website atau halaman web kita merupakan sumber informasi yang bernilai. Elemen tambahan disini adalah kualitas website dari mana kita mendapatkan link. Secara praktis ini dapat dianalogikan bahwa referensi dari orang penting punya nilai lebih tinggi daripada referensi dari orang kebanyakan. Parameternya bisa banyak, tapi bisa kita garis bawahi bahwa otoritas berhubungan dengan link popularity.
Mana yang lebih penting?
Masing-masing seach engine mungkin memberi penekanan yang berbeda-beda dalam algoritmanya, tapi semua search engine menggunakan kombinasi relevansi (konten) dan otoritas (link) sebagai dasar menentukan ranking.
Anda mungkin sering mendengar ungkapan “Content is King” dalam SEO. Mungkin ada benarnya, karena jika konten kita dianggap bernilai, link yang meningkatkan otoritas website kita akan datang dengan sendirinya. Tapi situasinya seperti menjawab pertanyaan “Mana yang lebih dulu ada, telur atau ayam?” Bagaimanapun tingginya nilai konten yang kita miliki, kita memerlukan otoritas agar search engine menyebarluaskannya untuk dibaca orang. Tanpa ada yang membaca, siapa yang akan menyadari nilai pentingnya dan kemudian memberikan referensi?
Dalam konsisi seperti di atas, kita tidak bisa lagi memilih mana yang lebih penting. Mana yang lebih benar antara ungkapan “Content is King” dan “Link is King”. SEO yang efektif melibatkan keduanya. Karena masing-masing search engine membuat penekanan sendiri-sendiri, kita tidak bisa memilik mana yang diberikan penekanan lebih tinggi, kita harus memberikan perhatian sama besarnya. SEO has two kings. Jika salah satu dari kedua elemen kunci itu terlupakan, website kita tidak akan pernah mendekati harapan kita untuk mendapatkan ranking, pengunjung, dan pembeli.
Jika anda pernah belajar fisika mungkin anda ingat bahwa air terdiri dari hidrogen dan oksigen. Jika hanya ada salah satu elemen saja, ya tidak akan pernah menjadi air. SEO seperti itu juga, kita memerlukan keduanya, relevansi dan otoritas, konten dan link, agar website kita mendapatkan ranking yang baik. Sayangnya sampai sekarang masih banyak orang yang melakukan SEO dengan menekankan pada salah satu saja, melupakan yang lain. Dengan analogi air kita bisa dengan lugas menyatakan itu bukan SEO.
Kita bisa memiliki ratusan, ribuan, jutaan link, tapi jika konten website atau halaman web kita tidak berkualitas dalam relevansinya dengan topik sasaran, atau berkualitas tapi search engine tidak melihatnya, kemungkinan besar ranking tinggi hanya impian belaka. Dari sisi SEO kita bisa menyatakan website ini memiliki otoritas tinggi tapi relevansi rendah. Tentu ada kondisi sebaliknya, konten yang sempurna dan search engine friendly tapi hanya sedikit link, relevansi tinggi otoritas rendah.
Apa yang harus anda buat adalah konten topikal berkualitas tinggi yang dioptimasi sehingga search engine friendly, kemudian membangun jaringan link dari website-website berkualitas tinggi sebanyak-banyaknya, otoritas tinggi relevansi tinggi. Mungkin tetap akan makan waktu, tapi ranking yang kita harapkan bukan sekedar impian belaka, hanya soal waktu.
Seperti hal lain dalam hidup, kadang-kadang ada perkecualian. Kita kadang-kadang melihat perkecualian dalam hubungan antara relevansi dan otoritas dengan sukses SEO, tapi tidak serta merta menafikan prinsip dasar.
No comments:
Post a Comment