Home Daftar Isi

WordPress SEO - Bagian 2

Pada bagian ini kita bahas optimasi template. Kebanyakan anda mungkin sama seperti saya, menggunakan template yang telah dibuat orang, kita tinggal download, extract, upload, dan instal. Banyak yang gratis, tapi ada juga yang berbayar. Seperti web developer pada umumnya, tingkat perhatian developer template terhadap SEO juga berbeda-beda.
Untuk blog abege yang ingin berbagi dengan teman-temannya, tentu bisa tutup mata, asal keren. Tapi bagi kita yang menggunakan website untuk kepentingan bisnis, elemen-elemen SEO ini sangat penting untuk diperhatikan.

1. Breadcrumb
Kalau di masa remaja anda senang kisah detektif, tentu tidak asing dengan istilah breadcrumb, remah-remah roti yang sengaja dijatuhkan sepanjang jalan agar anda bisa diikuti. Konsep breadcrumb dalam website adalah urutan link yang menunjukan jalan, pathway, yang ditempuh dari halaman index sampai halaman yang sedang anda buka. Umumnya berada di bagian atas posting. Formatnya bisa seperti ini: Teknik SEO > SEM >> Social Media Marketing.

Manfaat breadcrumb ini diantaranya:
  • Memberi kemudahan navigasi bagi pengunjung website kita, pembaca blog kita.
  • Mempermudah search engine untuk mengidentifikasi struktur website kita.
Untuk blog, breadcrumb harus memberikan link pada homepage, category, dan halaman posting itu sendiri. Yang mungkin jadi masalah disini adalah posting yang memiliki lebih dari satu kategori. Sistem harus bisa memilih satu kategori saja untuk breadcrumb. Untuk itu kita harus memodifikasi single.php dan page.php dengan menggunakan plugin Yoast Breadcrumbs yang dapat didownload disini http://yoast.com/wordpress/breadcrumbs/.

2. Heading
Dalam kebanyakan kasus, sistem WordPress sudah menangani heading dengan baik. Meskipun demikian kita harus pastikan bahwa judul posting harus menggunakan <h1>. Judul blog harus menggunakan <h1> hanya pada homepage, sementara pada halaman-halaman lainnya tidak boleh lebih tinggi dari <h3>.

Setting ini dapat diatur dengan mudah pada single.php dan page.php. Mengapa heading sangat penting, kapan-kapan akan saya coba bahas. Tunggu tanggal mainnya.

3. Kode Harus Bersih
Tantangan bagi mereka yang tidak terbiasa dengan bahasa development website. Kalau template yang anda pakai sudah “bersih” ya aman. Tapi setidaknya toh anda perlu melihat untuk memastikannya. Semua kode JavaScript dan CSS yang embedded di file-file template harus dikeluarkan ke dalam file JavaScript dan CSS yang terpisah, sehingga kode template kita bersih. Ini akan memastikan file-file JavaScript dan CSS yang terhubung dengan template akan ter-load dan ter-cache pada saat loading pertama.

Kebanyakan search engine sama sekali tidak me-load file-file tersebut, karena pada prinsipnya search engine tidak membaca JavaScript dan CSS, karena itu dengan memisahkannya, beban loading oleh search engine jadi lebih ringan.

4. Perhatikan Kecepatan
Salah satu faktor pentingyang mempengaruhi berapa banyak halaman blog kita yang dikunjungi spider search engine setiap hari adalah seberapa cepat loading blog kita. Ada dua hal yang bisa anda lakukan untuk memastikan kecepatan loading, yaitu:
  1. Optimasi template yang anda pakai, pastikan koneksi ke database dilakukan seminimal mungkin.
  2. Install plugin untuk cache. Satu yang banyak direkomendasikan orang adalah WP-Super-Cache, bisa di download di http://wordpress.org/extend/plugins/wp-super-cache/. Sedikit rumit settingnya, jadi perhatikan baik-baik petunjuknya, tapi pengaruhnya terkadap kecepatan sangat lumayan.
  3. Terakhir, jangan terlalu pelit bayar hosting. Cari hosting yang harganya wajar. Terlalu murah artinya mereka mengkompensasi dari performa. Jika anda ingin website anda dijelajahi dengan mudah oleh robot search engine, sukses degan linkbaiting, dan bisa melayang traffic yang tinggi ketika sudah semakin besar, carilah hosting yang sepadan.
5. Blogroll
Blogroll adalah link ke blog teman-teman kita. Biasanya lokasinya ada pada bagian sidebar. Standarnya, blogroll ini ada di semua halaman blog kita, dari homepage, category, sampai semua halaman posting. Istilah teknisnya adalah sitewide link, link ke website lain dari seluruh halaman yang ada di website kita.

Ingat teori sederhana tentang PageRank? Link keluar mengurangi “kekuatan” website kita. Bayangkan berapa banyak kita kehilangan “kekuatan” jika kita punya link ke puluhan blog teman-teman kita dari semua halaman. Mungkin ini barter, teman-teman anda juga memberikan sitewide link ke he blog anda melalui blogroll. Dua hal yang perlu anda ingat disini. Pertama reciprocal link sudah hampir tidak ada nilainya di mata search engine, terutama Google. Kedua Google dan search engine lain sudah tidak lagi memberikan nilai tinggi untuk sitewide link.

Jadi sitewide link melalui blogroll tidak memberi banyak manfaat baik bagi teman kita maupun bagi kita sendiri. Tapi yang jelas dengan adanya link keluar dari semua halaman, anda memberikan celah bagi pengunjung blog anda untuk pergi, padahal anda ingin pengunjung berlama-lama menjelajahi website anda sendiri.

Anda juga perlu ingat bahwa content posting tertentu mungkin tidak relevan dengan link pada blogroll, jadi dari sudut pandang search engine sama sekali tidak ada manfaatnya.

Saya sendiri lebih memilih tidak memasang blogroll. Link ditempatkan pada masing-masing posting hanya pada halaman web dari website lain yang relevan. Untuk menjaga hubungan baik dengan teman-teman yang menginginkan link, saya buat halaman link yang menyerupai directory.

Bagian 1: Optimasi Dasar
Bagian 2: Template
Bagian 3: Optimasi Lanjut
Bagian 4: Modifikasi Struktur
Bagian 5: Konversi
Bagian 6: Optimasi Komentar
Bagian 7: Offsite SEO untuk Blog

Share On:

Artikel Terkait ,

No comments:

Post a Comment