Hebatnya DMOZ sudah menjadi rahasia umum sehingga bahkan pemain SEO pemula pun rasanya pasti sudah mendengar bukan cuma namanya, bahkan kehebatannya sebagai resep ajaib pendongkrak ranking. Sayangnya ada perangkap tersembunyi yang biasanya orang baru percaya setelah mengalaminya sendiri. Pertanyaan “Kok website saya nggak di listing-listing juga di DMOZ ya?” merupakan pertanyaan yang sangat sering terdengar.
Dikenal juga dengan sebutan Open Directory Project (ODP), DMOZ merupakan direktori website tertua dan paling komprehensif, sehingga link dari listing website di DMOZ memberi nilai yang sangat tinggi di mata sejumlah search engine, termasuk Google. Sayangnya DMOZ sangat jarang diupdate dan dalam banyak kasus website yang sudah didaftarkan tidak juga muncul meskipun sudah menunggu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi situasi di atas. Pertama kita diharuskan untuk mendaftarkan website kita ke dalam katagori yang paling tepat. Disini sudah ada satu perangkap, apa yang tepat menurut kita belum tentu tepat menurut para editor DMOZ. Saking banyaknya katagori yang bertumpuk-tumpuk membuat kita bingung. Masing-masing kategori dikuasai oleh editor tersendiri. Jika website kita dianggap didaftarkan pada kategori yang salah, editor akan menyalurkannya ke editor lain yang dia anggap lebih tepat.
Perangkap lain disini, persepsi editor yang menyalurkan dengan yang menerima penyaluran bisa saja beda, yang ujungnya menyebabkan pendaftaran kita mungkin disalurkan lagi alih-alih diproses. Sayangnya meskipun seorang editor menerima website kita sebagai penyaluran dari editor lain, website kita tetap akan masuk di ujung antrian paling belakang. Jadi setelah menunggu sekian lama sampai mendapat perhatian oleh editor pertama, website kita harus kembali mengantri dari awal lagi. Situasi diperburuk dengan kenyataan bahwa tidak semua editor benar-benar melaksanakan tugasnya. Sebagian bahkan mungkin terlibat dengan konflik kepentingan yang membuatnya menjegal pendaftaran website tertentu. Bisa jadi tanpa kita ketahui, editor kategori yang kita daftari merupakan kompetitor bisnis kita. DMOZ memang berusaha mencegah hal ini terjadi, tapi bukanlah pekerjaan mudah mencegah, mendeteksi, dan mengkoreksi hal semacam ini.
Kita juga dihadapkan dengan kenyataan bahwa tidak semua editor rajin melakukan tugasnya dengan baik. Mereka orang-orang bebas dan bekerja sukarela, bukan pegawai yang digaji DMOZ. Mereka bisa malas atau terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri. Di sisi lain mungkin ada antrian panjang di depan website kita yang menunggu giliran untuk di-review secara manual. Sebagian mungkin mungkin junk, sampah, yang sama sekali tidak layak didaftarkan apalagi di-approve.
Terakhir ada indikasi bahwa pendaftaran ulang akan membatalkan pendaftaran sebelumnya, sehingga website yang di daftarkan akan kembali mundur ke antrian paling belakang. Website yang sudah didaftarkan dan menunggu setahun untuk approval, akan kembali ke antrian paling belakang bila kita kurang sabar dan melakukan pendaftaran ulang untuk website yang sama.
Meskipun pendaftaran ke DMOZ masih disarankan, kita juga harus ingat bahwa keberhasilan lebih merupakan perkecualian daripada keharusan. Ketika kita melakukan pendaftaran, gunakanlah deskripsi sederhana yang menjelaskan isi website kita. Hindari bahasa hiperbola yang lebih menyerupai bahasa penjualan. Ketika memilih kategori, jangan langsung merasa pas dengan kategori yang pertama anda temukan dan rasakan cocok. Jelajahi seluruh struktur terlebih dahulu, siapa tahu anda nenemukan yang lebih cocok lagi tersembunyi di suatu tempat. Ada baiknya anda melihat di kategori mana website kompetitor anda terlisting.
Daftarkanlah website anda ke DMOZ, tapi jangan ditunggu. Kalau suatu saat di-approve, ya sukur, belom ya udah biarkan saja. Ini jika anda melakukan SEO untuk website anda sendiri. Jika anda konsultan SEO, menunggu lebih dari dua tahun bukan sesuatu yang masuk akal. Pemilik website tidak akan mau menunggu selama itu untuk melihat websitenya nangkring di halaman pertama SERP. Jadi ya lupakan saja. Sambil menunggu pendaftaran anda di DMOZ yang bisa bertahun-tahun, juka ada cukup dana, ada baiknya anda mendaftarkan ke directory Yahoo. Dengan membayar $299 per tahun, website anda akan terlisting dengan cepat. Dan karena directory Yahoo banyak mendapat pengunjung, selain manfaat dari sisi SEO kita bisa mendapat pengunjung langsung juga
Hebatnya DMOZ sudah menjadi rahasia umum sehingga bahkan pemain SEO pemula pun rasanya pasti sudah mendengar bukan cuma namanya, bahkan kehebatannya sebagai resep ajaib pendongkrak ranking. Sayangnya ada perangkap tersembunyi yang biasanya orang baru percaya setelah mengalaminya sendiri. Pertanyaan “Kok website saya nggak di listing-listing juga di DMOZ ya?” merupakan pertanyaan yang sangat sering terdengar.
Dikenal juga dengan sebutan Open Directory Project (ODP), DMOZ merupakan direktori website tertua dan paling komprehensif, sehingga link dari listing website di DMOZ memberi nilai yang sangat tinggi di mata sejumlah search engine, termasuk Google. Sayangnya DMOZ sangat jarang diupdate dan dalam banyak kasus website yang sudah didaftarkan tidak juga muncul meskipun sudah menunggu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi situasi di atas. Pertama kita diharuskan untuk mendaftarkan website kita ke dalam katagori yang paling tepat. Disini sudah ada satu perangkap, apa yang tepat menurut kita belum tentu tepat menurut para editor DMOZ. Saking banyaknya katagori yang bertumpuk-tumpuk membuat kita bingung. Masing-masing kategori dikuasai oleh editor tersendiri. Jika website kita dianggap didaftarkan pada kategori yang salah, editor akan menyalurkannya ke editor lain yang dia anggap lebih tepat.
Perangkap lain disini, persepsi editor yang menyalurkan dengan yang menerima penyaluran bisa saja beda, yang ujungnya menyebabkan pendaftaran kita mungkin disalurkan lagi alih-alih diproses. Sayangnya meskipun seorang editor menerima website kita sebagai penyaluran dari editor lain, website kita tetap akan masuk di ujung antrian paling belakang. Jadi setelah menunggu sekian lama sampai mendapat perhatian oleh editor pertama, website kita harus kembali mengantri dari awal lagi. Situasi diperburuk dengan kenyataan bahwa tidak semua editor benar-benar melaksanakan tugasnya. Sebagian bahkan mungkin terlibat dengan konflik kepentingan yang membuatnya menjegal pendaftaran website tertentu. Bisa jadi tanpa kita ketahui, editor kategori yang kita daftari merupakan kompetitor bisnis kita. DMOZ memang berusaha mencegah hal ini terjadi, tapi bukanlah pekerjaan mudah mencegah, mendeteksi, dan mengkoreksi hal semacam ini.
Kita juga dihadapkan dengan kenyataan bahwa tidak semua editor rajin melakukan tugasnya dengan baik. Mereka orang-orang bebas dan bekerja sukarela, bukan pegawai yang digaji DMOZ. Mereka bisa malas atau terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri. Di sisi lain mungkin ada antrian panjang di depan website kita yang menunggu giliran untuk di-review secara manual. Sebagian mungkin mungkin junk, sampah, yang sama sekali tidak layak didaftarkan apalagi di-approve.
Terakhir ada indikasi bahwa pendaftaran ulang akan membatalkan pendaftaran sebelumnya, sehingga website yang di daftarkan akan kembali mundur ke antrian paling belakang. Website yang sudah didaftarkan dan menunggu setahun untuk approval, akan kembali ke antrian paling belakang bila kita kurang sabar dan melakukan pendaftaran ulang untuk website yang sama.
Meskipun pendaftaran ke DMOZ masih disarankan, kita juga harus ingat bahwa keberhasilan lebih merupakan perkecualian daripada keharusan. Ketika kita melakukan pendaftaran, gunakanlah deskripsi sederhana yang menjelaskan isi website kita. Hindari bahasa hiperbola yang lebih menyerupai bahasa penjualan. Ketika memilih kategori, jangan langsung merasa pas dengan kategori yang pertama anda temukan dan rasakan cocok. Jelajahi seluruh struktur terlebih dahulu, siapa tahu anda nenemukan yang lebih cocok lagi tersembunyi di suatu tempat. Ada baiknya anda melihat di kategori mana website kompetitor anda terlisting.
Daftarkanlah website anda ke DMOZ, tapi jangan ditunggu. Kalau suatu saat di-approve, ya sukur, belom ya udah biarkan saja. Ini jika anda melakukan SEO untuk website anda sendiri. Jika anda konsultan SEO, menunggu lebih dari dua tahun bukan sesuatu yang masuk akal. Pemilik website tidak akan mau menunggu selama itu untuk melihat websitenya nangkring di halaman pertama SERP. Jadi ya lupakan saja. Sambil menunggu pendaftaran anda di DMOZ yang bisa bertahun-tahun, juka ada cukup dana, ada baiknya anda mendaftarkan ke directory Yahoo. Dengan membayar $299 per tahun, website anda akan terlisting dengan cepat. Dan karena directory Yahoo banyak mendapat pengunjung, selain manfaat dari sisi SEO kita bisa mendapat pengunjung langsung juga
No comments:
Post a Comment