Author : Hasan Nasbi
Ibu
Tak akan ada yang sia-sia
Darahmu saat melahirkanku sudah menganak sungai dalam tubuhku
Tangis putus asamu saat kita lapar menjadi cambuk pemacu semangatku
Doa dan harapanmu adalah kendaraan untuk mencapai cita-citaku
Ibu
Akan kubuktikan pada dunia
Bahwa tak sia-sia kau melahirkanku
Akan kutaklukkan dunia
Dan kupersembahkan kepadamu
Ibu
Jangan lupakan derita kita dulu
Tapi hapus segera air matamu
Akan kujadikan dunia
Bersujud memujamu
Ibu
Meski kini kau sudah renta
Tapi kau tetap luar biasa
Herkules dan Samson pun tak akan bisa
Mengaku yang paling perkasa
Ibuku yang paling digdaya
Ibu
Malam ini dadaku buncah
Esok hari aku harus berdiri gagah
Menapaki awal jalanku
Untuk menaklukkan dunia
Ibu
Tatap mataku
Hapus air matamu
Buka bibirmu
Mekarkan senyummu
Ibu
Katakan pada dunia..
Aku anakmu..
Aku puteramu..
Ibu
Tak akan ada yang sia-sia
Darahmu saat melahirkanku sudah menganak sungai dalam tubuhku
Tangis putus asamu saat kita lapar menjadi cambuk pemacu semangatku
Doa dan harapanmu adalah kendaraan untuk mencapai cita-citaku
Ibu
Akan kubuktikan pada dunia
Bahwa tak sia-sia kau melahirkanku
Akan kutaklukkan dunia
Dan kupersembahkan kepadamu
Ibu
Jangan lupakan derita kita dulu
Tapi hapus segera air matamu
Akan kujadikan dunia
Bersujud memujamu
Ibu
Meski kini kau sudah renta
Tapi kau tetap luar biasa
Herkules dan Samson pun tak akan bisa
Mengaku yang paling perkasa
Ibuku yang paling digdaya
Ibu
Malam ini dadaku buncah
Esok hari aku harus berdiri gagah
Menapaki awal jalanku
Untuk menaklukkan dunia
Ibu
Tatap mataku
Hapus air matamu
Buka bibirmu
Mekarkan senyummu
Ibu
Katakan pada dunia..
Aku anakmu..
Aku puteramu..
No comments:
Post a Comment