Author: SEO Bali
Ketika anda membangun konten website, mungkin anda bertanya-tanya bagaimanakah konten yang baik itu. Jika kita mengharapkan performa SEO
yang baik dari website tersebut, pertanyaan tersebut mungkin bisa dipertajam menjadi konten seperti apa yang diperlukan untuk mencapai performa SEO yang baik. Berikut adalah beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam membangun konten.
1. On-Page SEO
Pentingnya konten dalam rangka on-page SEO sudah disadari sejak lama. Itu makanya dulu orang bahkan mengabaikan kemungkinan konten tersebut tidak lagi “wajar” jika dibaca pengunjung, hanya untuk menjejalkan sebanyak mungkin keyword ke dalam konten. Pada saat itu ketika orang bicara copywriting untuk SEO yang langsung muncul di kepala kita adalah keyword apa yang mesti muncul didalamnya.
Ada dua masalah utama disini. Pertama konten sering menjadi tidak lagi nyaman dibaca oleh pengunjung. Kedua sekarang search engine sudah semakin pintar untuk dapat mendeteksi bentuk-bentuk kalimat yang natural, sehingga konten yang tidak nyaman dibaca pengunjung juga tidak (lagi) baik untuk search engine. Search engine bahkan bisa membedakan apakah konten yang “buruk” itu diakibatkan karena anda tidak pandai menulis atau anda memang dengan sengaja berusaha memanipulasi search engine.
Ingatlah bahwa tujuan search engine adalah memberikan hasil pencarian yang berkualitas bagi penggunanya. Jadi jika search engine “mengetahui” bahwa konten website anda tidak nyaman dibaca, jangan berharap search engine akan memberikan ranking yang tinggi. Dengan memperhatikan prinsip tersebut, sangat penting untuk membangun strategi konten berkualitas dan terstruktur. Kombinasikanlah konten yang difokuskan pada keyword long tail dari keyword utama yang ingin anda capai. Pendekatan ini akan memberikan nilai lebih bagi website anda secara keseluruhan di mata search engine.
2. Konversi
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam membangun konten adalah konversi. Pada dasarnya kita membangun website karena ingin menggiring orang untuk melakukan apa yang kita ingin mereka lakukan, mungkin membeli produk yang kita tawarkan, mengisi formulir keanggotaan, dan sebagainya. Konten yang baik harus mampu mempengaruhi orang untuk melakukan hal yang kita inginkan tersebut. Pemain serius bahkan sering melakukan uji coba dengan memberikan beberapa konten yang berbeda dan memantau reaksi pengunjung.
Salah satu yang sering dipakai adalah Google Website Optimizer. Konsepnya adalah melalukan sejumlah pengujian dengan membuat beberapa variasi konten untuk kemudian memantau reaksi pengunjung. Sering kali perubahan sedikit justru memberikan efek yang besar. Variasi halaman yang paling baik konversinya kemudian bisa dipilih menjadi standar. Secara umum dari sisi konversi ini banyak praktisi mempercayai “less is more”, artinya konten yang sederhana tanpa banyak pernak-pernik berbelit-belit yang justru mengganggu konsentrasi pengunjung justru memberikan konversi yang lebih baik.
Memang ada dua sisi berbeda yang tarik menarik disini. Konten yang besar dengan kalimat-kalimat panjang, selama itu dinilai wajar, disukai search engine. Dengan konten besar anda punya peluang lebih baik untuk mendapatkan ranking yang tinggi dan karenanya dikunjungi banyak orang. Tapi dalam prinsip kesederhanaan menghasilkan konversi lebih baik, mungkin kita harus memangkas kalimat-kalimat panjang menjadi lebih sederhana dan pendek-pendek. Ini bisa mempengaruhi ranking website itu sendiri.
3. Backlink
Dari sisi off-page SEO kita semua memahami pentingnya back link. Jika kita mengharapkan untuk mendapat back link tanpa harus membelinya atau melakukan pertukaran, coba fikirkan mengapa orang merasa perlu untuk membuat link ke website atau halaman web anda. Mereka yang memiliki nama besar seperti selebriti, tokoh, atau merk ternama mungkin bisa mendapatkan backlink hanya dari nama besarnya saja. Tapi jika kita bukan salah satu dari mereka, satu-satunya jalan adalah dengan menyediakan konten yang unik, menarik, dan berkualitas.
Banyak orang menggunakan strategi yang populer dengan sebutan link baiting yang secara sederhana bisa didefinisikan sebagai membangun konten yang ditargetkan untuk mendapatkan link sebanyak-banyaknya. Kita perlu kehati-hatian ekstra disini karena kadang-kadang karena terlalu terfokus pada mendapatkan link kita justru melupakan konversi sebagai target utama kita. Konten yang efektif untuk menarik link sering tidak efektif untuk konversi dan sebaliknya.
4. Media Sosial
Selain backlink dari website lain, penting juga anda mendapatkan link dari para pemakai jaringan media sosial online seperti Twitter dan Facebook, juga dari media social bookmarking seperti Digg atau Delicious. Hanya anda harus berhati-hati dengan reaksi yang justru negatif dari lingkungan sosial online tersebut.
Kesimpulan
Ketika anda memikirkan strategi membangun konten dan berapa banyak sumber daya akan anda alokasikan untuk kebutuhan itu, pastikan anda memperhatikan keempat faktor di atas. Mungkin anda akan membuat halaman-halaman tertentu yang difokuskan pada salah satu atau salah dua faktor saja, tapi secara keseluruhan anda harus memperhatikan semuanya.
Ketika anda membangun konten website, mungkin anda bertanya-tanya bagaimanakah konten yang baik itu. Jika kita mengharapkan performa SEO
yang baik dari website tersebut, pertanyaan tersebut mungkin bisa dipertajam menjadi konten seperti apa yang diperlukan untuk mencapai performa SEO yang baik. Berikut adalah beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam membangun konten.
1. On-Page SEO
Pentingnya konten dalam rangka on-page SEO sudah disadari sejak lama. Itu makanya dulu orang bahkan mengabaikan kemungkinan konten tersebut tidak lagi “wajar” jika dibaca pengunjung, hanya untuk menjejalkan sebanyak mungkin keyword ke dalam konten. Pada saat itu ketika orang bicara copywriting untuk SEO yang langsung muncul di kepala kita adalah keyword apa yang mesti muncul didalamnya.
Ada dua masalah utama disini. Pertama konten sering menjadi tidak lagi nyaman dibaca oleh pengunjung. Kedua sekarang search engine sudah semakin pintar untuk dapat mendeteksi bentuk-bentuk kalimat yang natural, sehingga konten yang tidak nyaman dibaca pengunjung juga tidak (lagi) baik untuk search engine. Search engine bahkan bisa membedakan apakah konten yang “buruk” itu diakibatkan karena anda tidak pandai menulis atau anda memang dengan sengaja berusaha memanipulasi search engine.
Ingatlah bahwa tujuan search engine adalah memberikan hasil pencarian yang berkualitas bagi penggunanya. Jadi jika search engine “mengetahui” bahwa konten website anda tidak nyaman dibaca, jangan berharap search engine akan memberikan ranking yang tinggi. Dengan memperhatikan prinsip tersebut, sangat penting untuk membangun strategi konten berkualitas dan terstruktur. Kombinasikanlah konten yang difokuskan pada keyword long tail dari keyword utama yang ingin anda capai. Pendekatan ini akan memberikan nilai lebih bagi website anda secara keseluruhan di mata search engine.
2. Konversi
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam membangun konten adalah konversi. Pada dasarnya kita membangun website karena ingin menggiring orang untuk melakukan apa yang kita ingin mereka lakukan, mungkin membeli produk yang kita tawarkan, mengisi formulir keanggotaan, dan sebagainya. Konten yang baik harus mampu mempengaruhi orang untuk melakukan hal yang kita inginkan tersebut. Pemain serius bahkan sering melakukan uji coba dengan memberikan beberapa konten yang berbeda dan memantau reaksi pengunjung.
Salah satu yang sering dipakai adalah Google Website Optimizer. Konsepnya adalah melalukan sejumlah pengujian dengan membuat beberapa variasi konten untuk kemudian memantau reaksi pengunjung. Sering kali perubahan sedikit justru memberikan efek yang besar. Variasi halaman yang paling baik konversinya kemudian bisa dipilih menjadi standar. Secara umum dari sisi konversi ini banyak praktisi mempercayai “less is more”, artinya konten yang sederhana tanpa banyak pernak-pernik berbelit-belit yang justru mengganggu konsentrasi pengunjung justru memberikan konversi yang lebih baik.
Memang ada dua sisi berbeda yang tarik menarik disini. Konten yang besar dengan kalimat-kalimat panjang, selama itu dinilai wajar, disukai search engine. Dengan konten besar anda punya peluang lebih baik untuk mendapatkan ranking yang tinggi dan karenanya dikunjungi banyak orang. Tapi dalam prinsip kesederhanaan menghasilkan konversi lebih baik, mungkin kita harus memangkas kalimat-kalimat panjang menjadi lebih sederhana dan pendek-pendek. Ini bisa mempengaruhi ranking website itu sendiri.
3. Backlink
Dari sisi off-page SEO kita semua memahami pentingnya back link. Jika kita mengharapkan untuk mendapat back link tanpa harus membelinya atau melakukan pertukaran, coba fikirkan mengapa orang merasa perlu untuk membuat link ke website atau halaman web anda. Mereka yang memiliki nama besar seperti selebriti, tokoh, atau merk ternama mungkin bisa mendapatkan backlink hanya dari nama besarnya saja. Tapi jika kita bukan salah satu dari mereka, satu-satunya jalan adalah dengan menyediakan konten yang unik, menarik, dan berkualitas.
Banyak orang menggunakan strategi yang populer dengan sebutan link baiting yang secara sederhana bisa didefinisikan sebagai membangun konten yang ditargetkan untuk mendapatkan link sebanyak-banyaknya. Kita perlu kehati-hatian ekstra disini karena kadang-kadang karena terlalu terfokus pada mendapatkan link kita justru melupakan konversi sebagai target utama kita. Konten yang efektif untuk menarik link sering tidak efektif untuk konversi dan sebaliknya.
4. Media Sosial
Selain backlink dari website lain, penting juga anda mendapatkan link dari para pemakai jaringan media sosial online seperti Twitter dan Facebook, juga dari media social bookmarking seperti Digg atau Delicious. Hanya anda harus berhati-hati dengan reaksi yang justru negatif dari lingkungan sosial online tersebut.
Kesimpulan
Ketika anda memikirkan strategi membangun konten dan berapa banyak sumber daya akan anda alokasikan untuk kebutuhan itu, pastikan anda memperhatikan keempat faktor di atas. Mungkin anda akan membuat halaman-halaman tertentu yang difokuskan pada salah satu atau salah dua faktor saja, tapi secara keseluruhan anda harus memperhatikan semuanya.
No comments:
Post a Comment