Home Daftar Isi

Proyek Gajah Baru Diresmikan

Proyek Gajah Baru di Blok Natuna Sea A dengan operator Premier Oil Natuna Sea B.V. akhirnya diresmikan. Seremonial peresmian digelar di Jakarta, Selasa 10 Januari 2012 lalu, dihadiri Deputi Evaluasi dan Pertimbangan Hukum, BPMIGAS, Lambok Hamonangan Hutauruk, Duta Besar Inggris Raya untuk Indonesia, Mark Canning, Presiden Direktur Premier Oil, Roberto Lorato, Bupati Anambas, Tengku Mukhtaruddin, serta ratusan undangan lainnya.


“Selamat atas keberhasilan proyek Gajah Baru,” kata Lambok dalamsambutannya.

Lambok mengatakan, proyek Gajah baru selesai sesuai rencana dan mencatat 7,5 juta jam jam tanpa lost time incident (LTI). Dengan beroperasinya Gajah Baru, produksi gas nasional bertambah lebih dari 140 juta standar kaki kubik gas bumi per hari.

Meski demikian, lanjutnya, masih ada pekerjaan yang mesti diselesaikan, yakni pembangunan pemping system oleh Premier Oil. Pemping system adalah jaringan pipa yang menghubungkan Batam Sub Sea Tee In Point pada pipa West Natuna Transportation System (WNTS) dengan Pulau Pemping, beserta fasilitas penerima gas (Onshore receiving Facilities/ORF). Pemping System mempunyai nilai strategis karena merupakan sarana penyaluran gas dari Laut Natuna ke pembeli gas domestic di Pulau Batam dan sekitarnya.

Ekspor gas dari laut Natuna di masa-masa yang datang diperkirakan akan lebih sulit mengingat kebutuhan gas domestik yang terus meningkat dan perubahan kebijakan Pemerintah dari kebijakan revenue menjadi pemanfaatan gas domestic.

“Kebutuhan domestik harus diperhatikan. Pemping System akan mendukung upaya tersebut,” kata Lambok sembari menambahkan gas yang dihasilkan dari lapangan Gajah Baru, sebanyak 40 juta kaki kubik per hari akan dikirimuntuk pemenuhan kebutuhan listrik di Batam.

Dia berharap, Pemping system dalam selesai awal 2013. “Lebih cepat lebih baik,” katanya. Di sisi lain, BPMIGAS mendorong PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Universal Batam Energy sebagai pembeli gas untuk membangun pipa dari ORF di Pulau Pemping ke pembangkitnya.

Roberto menjelaskan, Premier Oil berkomitmen menjalankan setiap proyeknya dengan tepat waktu dan biaya, serta tanpa insiden, dengan tetap memperhatikan kualitas. “Dukungan pihak-pihak terkait, khususnya BPMIGAS sangat dibutuhkan,” kata dia. BPMIGAS pun berkomitmen terbuka terhadap permintaan bantuan setiap kontraktor kontrak kerja sama (KKS) untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di lapangan 

Share On:

Artikel Terkait ,

No comments:

Post a Comment