Home Daftar Isi

Suling dan Ular yang Aneh

Author: Hasan Nasbi

Suatu sore di Republik Mangkuprit, 25 Mei 2007, muncul seorang peniup suling ular di tengah keramaian, persis di depan pendopo istana. Namanya Amin. Dia sesumbar bisa mengeluarkan seluruh-ular-ular di negeri Mangkuprit agar bisa ditangkap dan dimusnahkan oleh penduduk. Pasalnya, sudah lama penduduk resah dengan keberadaan ular-ular yang sering memakan ternak ayam mereka.

Amin pun tidak membiarkan penduduk menunggu lama. Sekelebat, seruling ular sudah berpindah dari dalam buntelan ke kedua tangannya. Amin pun beraksi memainkan nada yang paling tidak bisa dihadapi oleh ular mana pun di negeri itu. Ia memainkan alunan nada Daulat Kesaktian Pawang (DKP). Tidak lama kemudian, ratusan ular beragam jenis keluar dari sarang. makhluk-mangkluk buas itu meliuk-liuk mengikuti lantunan seruling Amin. Mereka tidak kuasa bertahan di dalam sarang yang nyaman karena irama seruling Amin begitu menghentak syaraf dan naluri ke-ular-an mereka.

Jadilah mereka terpaksa keluar sarang meski itu di luar kemauan. Penduduk pun dengan leluasa segera menemukan sekaligus melumpuhkan biang masalah yang selama ini membuat mereka resah.

Tapi, tiba-tiba, dari dalam istana muncul seekor ular yang sangat besar, mungkin sejenis olar boa yang sanggup memakan kambing. Ular raksasa ini pun tak tahan dengan nada yang dimainkan Amin. Meskipun mencoba bertahan, tubuhnya tak kuasa untuk tidak berjoged sambil mendekati arah suara seruling.

Anehnya, di sela-sela joget-nya yang menghentak itu, sang ular ini berteriak-teriak kepada kalayak ramai yang berkumpul di depan Istana: ” Sumpah saya bukan ular. Saya tidak pernah memakan ternak anda. Percaya deh, saya ini bukan ular. Saya hanya difitnah. Harga diri dan martabat saya telah dicemarkan. Coba lihat KUHP deh. Orang yang mencemarkan nama baik saya bisa dihukum. Tapi saya tidak akan menuntut. Cuma, tolong hentikan fitnah terhadap diri saya. Yakinlah, saya bukan ular, dan saya tidak memakan ternak anda,”

Warga yang berkumpul di depan istana terperangah. Mereka kaget bukan main. Hanya saja, di dalam kepala warga benar-benar tertulis kalimat keheranan yang sama.” DASAR ULAR YANG ANEH!,”


Share On:

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment