Home Daftar Isi

Sitewide Linking

Link building adalah istilah dalam dunia SEO untuk mendeskripsikan penciptaan link yang relevan menuju sebuah website, baik dalam upaya mendapatkan ranking yang tinggi dalam hasil pencarian search engine untuk keyword tertentu, sekaligus membangun citra, nilai, dan tingkat kepercayaan terhadap website tersebut. Namun dalam banyak kasus, link building diasosiasikan dengan praktek SEO yang meragukan, seperti jual beli link atau bahkan spamming link.

Pendekatan yang tepat untuk memandang link building adalah sebagai upaya memperkuat keberadaan suatu website dan kekuatan merk di dunia maya. Internet dewasa ini menawarkan begitu banyak jalan untuk membangun merk online, dari distribusi video sampai social network dan blogging.

Sitewide Linking

Sitewide linking adalah link menuju suatu website yang ditempatkan di seluruh halaman website. Ada masanya sitewide linking memberikan efek positif terhadap ranking, karena ada lebih banyak link dengan anchor text relevan. Tetapi situasi telah berubah setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, dan semakin kentara dalam 6 bulan terakhir.

Secara logika, link yang relevan dihubungan secara kontekstual dengan isi halaman secara keseluruhan. Sangat sulit mendapatkan kondisi dimana seluruh halaman dalam satu website memiliki relevansi kontekstual dengan kata tertentu. Umumnya sitewide link dihasilkan melalui jual beli link, dan mendapatkan link dalam jumlah besar, tanpa memperdulikan relevansi, prasyarat esensial dalam akuisisi link yang terfokus dengan presisi.

Sitewide link tidak jatuh dari langit, dan medapatkan situasi dimana sebuah website mendapatkan sitewide link secara wajar, bukanlah hal yang mudah. Jika dihubungkan dengan relevansi kontekstual terhadap isi masing-masing halaman, lebih parah lagi. Bayangkan bagaimana kita- atau search engine – dapat menganggap natural jika sebuah website koran memiliki link ke sebuah perusahaan tertentu dari seluruh halaman websitenya, tanpa peduli berita yang termuat di masing-masing halaman. Sama sekali TIDAK NATURAL.

Pondasi Link Building

Secara teknis, sitewide linking biasanya dibuat dengan memasukkannya ke dalam template, sidebar, biasanya dimasukkan ke dalam kelompok “partners”, “friends”, “blogroll”, “resources”, dan sebagainya. Supaya kelihatan natural, dimana website dianggap layak untuk mendapatkan sitewide link, selayaknya sebuah website harus membangun “pengakuan” terhadap keberadaannya terlebih dahulu. Sebelum memutuskan untuk mendapatkan sitewide link, baik dengan membeli ataupun dengan cara lainnya, sebuah website baru sebaiknya terlebih dahulu melalui masa “inkubasi” dimana pondasi dasar link building dibangun.

Membangun pengakuan atas keberadaan sebuah website tidak hanya bermanfaat untuk link building, tetapi yang lebih penting adalah branding website itu sendiri. Beberapa yang dapat dilakukan disini diantaranya:

  • Menulis dan menerbitkan press release mengenai peluncuran website.
  • Menulis dan menerbitkan berita mengenai bisnis website tersebut, misalnya review produk yang ditawarkan.
  • Berkontribusi sebagai penulis tamu pada blog yang relevan.
  • Membangun branding melalui social network, misalnya dengan halaman fan Facebook, account Twitter, atau profile YouTube, menerbitkan newsletter, dan lain lain. Semakin banyak relasi seperti ini yang anda bangun, semakin natural link building yang anda dapatkan.
  • Mendaftarkan website pada website-website direktori seperti Best of the Web, Yahoo, dan sebagainya.

Strategi Link Building Jangka Panjang


Seringkali orang tidak sabar untuk segera mendapatkan ratusan bahkan ribuan link dalam bulan pertama. Untuk website baru, ini tidak natural. Hanya website-website yang sudah memiliki branding yang sangat kuat saya bisa mendapatkan ribuan link per bulan secara natural. Waktu yang wajar untuk link building tahap awal adalah antara 6 bulan sampai satu tahun. Memang ada jalan singkat untuk meraih ranking yang bagus, tapi strategi jangka panjang melalui proses yang lebih kelihatan wajar dan natural, hasilnya lebih efektif dan lebih dapat bertahan, bukan hanya muncul sesaat saja di halaman pertama Google kemudian menghilang lagi.

Secara umum, jumlah link yang wajar dari sitewide link ada di kisaran 10%. Ini patokan, bukan aturan baku yang bisa dibuktikan secara empiris. Kekuatan link yang utama harusnya dibangun melalui berbagai material yang relevan. Gunakanlah materi-materi berikut untuk membangun portfolio link yang lebih terstruktur dan terdistribusi dengan baik:

Video
Video dapat di upload ke YouTube dan lusinan website untuk berbagi video, dimana kita bisa mendapatkan link sebagai pemilik video tersebut, tapi juga bisa muncul dalam hasil pencarian di search engine untuk keyword yang relevan dengan video tersebut.

Dokumen
Perusahaan biasanya memiliki file-file PDF dan dokumen-dokumen lain yang tadinya dipergunakan sebagai materi promosi pemasaran offline seperti ebook, brosur, flyers, petunjuk pemakaian, dan sebagainya. Material promosi seperti brosur dapat di upload ke Scribd atau website-website file sharing lain. Ebook dapat diupload ke website kita sendiri, kemudian buatlah press release atau posting blog dengan link langsung ke ebook tersebut.

Pengenalan Produk dan Publikasi


Penyelenggaraan kontes, pemberian produk secara cuma-cuma, sumbangan, kolaborasi dengan perusahaan lain, bisa menjadi dasar yang kuat untuk link building yang efektif. Buatlah kontes dengan menghadiahkan produk kita untuk pemenang, buatlah press release dan blog posting mengenai kontes tersebut. Selain link langsung dari press release dan blog posting yang kita buat, orang akan me-redistribusi press release dan blog posting kita dari websitenya, dengan link ke website kita. Untuk pemberikan produk perkenalan secara gratis, bekerjasamalah dengan perusahaan yang tidak berkompetisi dengan kita, tapi menyasar pasar yang sama. Jika anda melakukan kegiatan sosial, jangan lupa untuk menulis press release dan blog post, kalau mungkin malah undang wartawan untuk meliput. Blogger yang terkesan mungkin akan mengulas berita yang dibacanya di koran mengenai kegiatan sosial yang kita lakukan.

Blogging dan Linking


Selain manfaat umum berupa aliran pengunjung dari pencarian long tail keyword melalui blog yang umumnya isinya berisi tulisan naratif yang natural, mengoperasikan blog yang informatif, baik milik sendiri ataupun fihak ketiga yang hubungan produknya relevan juga dapat mendatangkan link yang cukup banyak, malah mungkin menghasilkan sitewide link yang berkualitas. Sitewide link tidak lagi efektif, kecuali jika merujuk ke sebuah blog. Salah satu teknik dasar blogging adalah blogroll, membuat link ke blog lain dalam bidang yang sejenis atau relevan, dan sebaliknya mendapatkan link dari arah yang berlawanan. Dengan demikian kita bisa mendapatkan banyak link dari blog yang relavan.

Pastikan bahwa blog ditempatkan di dalam website kita sendiri, misalnya www.websitekita.com/blog, atau dalam domain tersendiri, sehingga blog dapat mengalirkan “tenaga” nya untuk mendukung website utama. Pandanglah blog sebagai sisi editorial dari bisnis kita, buatlah posting naratif yang relevan dengan link ke berbagai page di website utama, dengan demikian menghasilkan link langsung dengan relevansi tinggi ke halaman-halaman internal.

Blog yang ditempatkan dengan domain tersendiri dapat membantu website utama dengan cara yang lain juga. Pertama, blok berita dengan fokus yang relevan memiliki kemungkinan diindeks oleh Google News yang lebih besar daripada blog perusahaan. Jika ini memang termasuk dalam perencanaan, sebaiknya tidak usah lagi membuat blog di dalam website utama.

PENDEKATAN IDEAL:
Buatlah blog dengan fokus yang relevan, lakukan link building, usahakan blog terindeks di website berita, submit ke website social bookmarking seperti Digg dan Stumble Upon, baru setelah itu membangun website, yang terpisah, untuk keperluan komersial, dan mengarahkan link-link yang terfokus dari blog yang dengan sendirinya menjadi “authority domain” dalam bidangnya.

Blog memiliki kemungkinan diterima dalam jaringan berita, yang umumnya malah melarang posting yang bersifat komesial. Jadi lebih masuk akal membuat blog untuk membangun jaringan sosial, kemudian secara bertanggung jawab memanfaatkan “kekuatan” yang telah dimilikinya untuk tujuan komersial, daripada membuat website komersial, kemudian menyisipkan sebuah blog di dalamnya.

Sebagai tambahan, jauh lebih natural jika kita memulai link building dengan blog commenting. Jika anda mewakili sebuah blog, lebih besar kemungkinan komentar anda di-approve oleh moderator daripada jika anda mewakili kepentingan komersial.

Berikut beberapa tip untuk blog commenting:


  • Dengan melakukan blog commenting, meskipun hanya satu atau dua komentar sehari, akan membawa manfaat yang sangat besar dalam membangun reputasi, mendapatkan pengakuan sebagai orang yang menguasai bidang tertentu, dan link ke website kita, meskipun jika blog yang kita komentari menggunakan atribut “NO FOLLOW”. Kalau mereka tidak menggunakannya, ya malah lebih baik lagi.
  • Jangan terlalu mengkhawatirkan NO FOLLOW, toh setidaknya orang yang berkunjung, membaca postingan blog, dan membaca komentar anda, tidak terpengaruh oleh NO FOLLOW. Jika kita berpartisipasi dalam diskusi melalui komentar-komentar pada postingan blog, mungkin pembaca lain akan menelusuri link ke blog kita, artinya kita mendapatkan aliran traffic. Makin tinggi traffic artinya makin populer blog kita, dan making tinggi “kekuatan”nya untuk menyokong website komersial kita nantinya.
  • Jangan tempatkan link di dalam komentarnya itu sendiri, kecuali memang sangat relevan. Link ke website kita sendiri dalam komentar blog dapat dikategorikan spamming, bahkan software pengendali spam pada jaringan sosial seperti SpamKarma dapat menyingkirkan komentar-komentar anda sebelunya.
  • Jika link tersebut dikmas dalam kata kunci yang tidak ada hubungannya dengan posting dan komentar kita, efek negatifnya malah jauh lebih merusak lagi.

Sekarang Mulailah Mencari Sitewide Link

Ada alasan sangat jelas mengapa sitewide linking sebainya tidak serta merta diterapkan pada website baru. Bukan cuma nilai rendah, tapi jumlah link yang mendadak meningkat dapat langsung membuat website dianggap spammer. Hanya jika website sudah memiliki tempat yang cukup mapan di dunia maya, sitewide link dapat diterapkan. Tidak selalu harus membeli, jika keberadaan website anda di dunia maya sudah cukup dikenal, mungkin anda bisa mendapatkannya dengan cuma-cuma. Brand image yang terbangun dengan baik misalnya, dapat membuat orang memiliki alasan yang cukup untuk memberikan website kita sitewide link, meskipun tanpa dibayar.

Sama seperti pemasaran dan branding tradisional, link building bukan sesuatu yang bisa kita lakukan sesekali saja, set and forget istilah bule nya. Dinamika bisnis bergerak terus, dan mungkin mempengaruhi konstruksi link building yang sudah kita bangun. Tapi umumnya mink building yang dibangun dengan pendekatan yang natural tidak akan terlalu terpengaruh oleh peribahan logika search engine seperti Google atau Bing.

Share On:

Artikel Terkait ,

2 comments:

  1. Bagaimana dengan sitewide link dari shoutbox di forum. Apakah ini juga kurang berkualitas?

    ReplyDelete
  2. makasih ilmunya gan.. tambah ngerti tentang cara mendapat link yang baik... pantas saja blog saya sitewidenya masih 0 terus...

    ReplyDelete